Selasa, 12 Agustus 2014

Ibuku, Mukarromah



                Ibuku adalah orang yang paling berharga dalam hidupku, beruntung sekali aku dilahirkan dari sosok wanita yang sholihah dan penyabar seperti beliau. Semenjak kecil, usia 6 tahun ibuku sudah menjadi anak piatu, beliau adalah anak terakhir dari 13 bersaudara. Mbah utsman (abah ibukku) menikah istri pertama melahirkan 9 orang anak, lalu menikah lagi melahirkan 3 orang anak, ibuku dilahirkan dari istri kedua mbah ustman. Kemudian mbah utsman menikah lagi, tapi tidak mendpatkan keturunan. Sejak kecil, ibuku sudah merasakan kerasnya hidup, merantau menimba ilmu dengan berjalan kaki.
Mbah utsman, adalah seorang yang sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya dalam urusan agama. Pernah suatu ketika ibuku bercerita padaku, “kamu sekarang enak hen, dibolehin belajar apa saja, kalau dulu ibuk sebagai anak perempuan dilarang keras oleh mbah utsman belajar berenang, ibuk sembunyi-sembunyi belajar berenang di kali”. Mungkin karena itu ibu tidak pernah memaksakan kehendaknya dalam menuntut ilmu apa saja, asal dalam mendalaminya harus bersungguh-sungguh.
Ibuku adalah orang yang sangat penyayang terhadap anak-anaknya, ibu tidak pernah mengizinkan anaknya terluka hatinya. Sangat perhatian dalam segala hal, “sudah makan belum?” “ayo sholat jama’ah!” “pergi kemana?, sama siapa?, pulangnya jangan kemalaman!”, dan masih banyak lagi. Kalau saat aku kuliah, ibu tidak pernah bertanya padaku kapan pulang, ibu selalu mengingatkanku, “jangan lupa sholatnya, ngajinya”. Aku baru tahu kenapa ibu tidak pernah menanyakan kapan pulang padaku atau bilang rindu padaku, karena katanya “lapo ibu kangen, anake nuntut ilmu kok dikangen”
Saat di rumah, tak pernah aku melihat ibu memakan makanan enak, padahal mbak-mbak lagi memasak makanan enak. Ibu hanya bilang “gak suka, masih enakan makanan ini”, padahal makanan yang ibu pilih bukanlah makanan yang sehat, berkali-kali aku, dan kakak-kakakku menasehatinya baik-baik, tapi ibu tidak pernah mendengarkannya. Aku hanya bisa mendoakan semoga ibu sehat dan di beri umur yang panjang. Setiap kali ada berkat dari pengajian dan saat semua orang sudah tertidur, ibu selalu mengambil makanan yang mungkin aku akan memakannya dan menaruhnya di kamarku tanpa sepengetahuanku. Paginya aku hanya tersenyum, melihat makanan yang tiba-tiba ada di meja dan berucap “terimakasih ibu”. Aku selalu berusaha menyenangkan hati ibu, meskipun terkadang aku kelelahan tapi aku tak bisa menolak apa yang ibu minta. Minta tolong dipijitin, dibeliin sesuatu di toko, dan lain-lain. Karena aku sangat mencintai dan menyayangi beliau, lelahku takkan sebanding dengan lelah ibuku melahirkan, merawat, dan mendidikku hingga aku tumbuh besar sampai sekarang tanpa suatu kurang apapun.

Ibuku, adalah malaikatku. Bisa dibilang aku ini anak yang manja terhadap ibuku, di usiaku yang sudah 19 tahun, aku terkadang minta ditemani ibu tidur. Karena aku sadar, bahwa orang yang sangat aku cintai kelak akan pergi. Ibu maafkan anakmu ini, yang banyak salah dan dosa, yang belum bisa membuatmu bahagia. Tapi aku akan berusaha dan berdoa agar Allah bisa membahagiakan engkau di Surga-Nya. Aku mencintaimu ibu. :’*

bismillah


perteguh niat, karena Allah Ta'ala

Dari  Buraidah Al Aslami RA, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: 
"Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (HR Ahmad).

Rasulullah SAW bersabda " Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh dan bentuk rupa kalian, tetapi Ia melihat hati dan amal kalian" (HR Muslim)

QS Al Qomar ayat 17, 22, 32, 40
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al Quran untuk dipelajari (dihafal) , maka adakah orang yang mau mempelajari (menghafal) nya?”

Rasulullah saw bersabda:
"Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya". (HR. Bukhari) 

Rasulullah saw bersabda:
"Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala". (HR. Bukhari dan Muslim) 

ÙŠَا Ù…ُÙ‚َÙ„ِّبَ الْÙ‚ُÙ„ُوبِ Ø«َبِّتْ Ù‚َÙ„ْبِÙŠ عَÙ„َÙ‰ دِينِÙƒَ

 “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik” artinya: ‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’ (HR. Tirmidzi no 2066. Ia berkata: “Hadits Hasan”, dishahihkan oleh Adz-Dahabi)

sumber:
http://www.nai-foundation.com/2011/08/rahasia-praktis-hafidz-quran.html


http://at-thaifahmanshurah.blogspot.com/2012/07/pertanyaan-perkara-apakah-yang-pertama.html

Senin, 11 Agustus 2014

abahku, aku mencintaimu


Abahku, M. Ischaq (19-08-1941)
Abahku adalah anak pertama dari 9 bersaudara, sejak di usianya yang sangat muda, beliau harus menjadi tulang punggung keluarganya karena mbah Abdurrahman telah meninggal dunia. Bekerja serabutan kesana-kemari menjual berbagai barang yang bisa beliau jual. Abahku adalah sosok yang tangguh, sabar, hebat, ramah, gigih, santun.  Beliau sanggup menafkahi adik-adiknya hingga lulus perguruan tinggi. Abah dulu saat masih bujang selalu berkelana di berbagai pondok pesantren, hingga akhirnya beliau dipertemukan dengan seorang anak kiai di daerah Lamongan dan mereka dinikahkan, nama calon istri abah adalah Mukarromah, dialah ibu yang telah melahirkanku. Lalu abah membawa ibu ke Bungah, daerah kelahiran abah tinggal bersama mbah Usayyadah dan saudara-saudaranya abah. Ibuku melahirkan 8 orang anak, dan aku adalah anak terakhir. Saat itu, ekonomi keluarga sangatlah serba kekurangan, bagaimana tidak abah belum mendapatkan pekerjaan yang menetap, dan gajinya tidak hanya untuk membiayai hidup keluarganya, tapi juga saudara-saudaranya.
Abahku adalah orang yang tegas dalam mendidik anak-anaknya dalam hal agama, kalau ada yang tidak sesuai, cambuk akan menghampiri. Mungkin karena hidup yang keras dan serba susah, dan mencambuk anak dalam mendidik merupakan hal biasa di zaman dulu. Tapi saat mulai melahirkanku, ekonomi keluargaku mulai membaik, abah tidak setega dulu mencambuk anaknya jika tidak nurut, kakak-kakakku selalu melindungiku jika aku akan dicambuk. Abah sudah berubah sekarang, sedikitpun aku tak pernah melihat beliau marah kepada anak-anaknya, keluarganya, maupun orang-orang disekitarnya. Beliau adalah orang yang sangat bijaksana, banyak orang yang menjadikan abah sebagai tempat curhat tentang berbagai masalah ekonomi, keluarga, cinta, dan masih banyak lagi. Tapi, aku sendiri heran, kenapa aku tidak memiliki keberanian untuk mencurahkan masalahku kepada abah, kakak-kakakku selalu menyarankan untuk curhat ke abah, siapa tahu abah yang lebih tua, lebih berpengalaman, punya solusi yang lebih bijak dari solusi yang kakak-kakakku berikan. Tetapi tetap saja, aku tak berani cerita ke abah. Tapi abah selalu tahu masalahku, meski tak ku ungkapkan. Tiba-tiba abah langsung memberiku ijazah, dan aku cukup bilang “engge abah, insya Allah kula lakoni”.
Abahku juga orang yang sangat istiqamah dalam beribadah. Beliau tak pernah meninggalkan sholat lima waktu, dengan berjamaah dalam keadaan sehat maupun sakit. tak pernah meninggalkan qiyamun lailnya, dan mengaji di keheningan sepertiga malam. Beliau juga bukan orang yang malas, ketika masih muda hingga tua. Selalu ku lihat, setelah melakukan ibadah di sepertiga malamnya, abah selalu menyapu halaman rumah, sambil berdzikir, untuk menunggu adzan shubuh, lalu sholat shubuh berjama’ah. Setelah itu beliau bersepeda dengan sepeda ontelnya yang sangat sederhana di balik kesederhanaannya yang berkharisma. Beliau berkeliling kampung, menyapa orang-orang yang sedang beraktivitas dengan senyuman ramah dan bersahaja. Sesekali beliau berhenti, bertanya kabar atau sedikit basa-basi. Kalau dulu, setelah keliling kampung, abah pergi kesawah, bertani. Lalu sekitar jam sepuluh, beliau pulang melaksanakan sholat dhuha. Terkadang ada orang yang menjemput beliau untuk melakukan pengajian. Kepulangan abah selalu dinanti-nanti anaknya, membawa berkat.
Setiap ku lihat wajah beliau, yang semakin tua, dan penyakit beliau di usia yang sudah lagi tak muda. Sosok yang sangat aku hormati, yang selalu ingin aku teladani. Abah, maafkan anakmu yang banyak dosa ini, banyak kurang, dan belum bisa membahagiakan engkau.

Kebaikan & Keburukan Adalah Ujian



Pada hakikatnya hidup dan mati manusia adalah ujian. Dunia adalah musim untuk menanam dan akhirat adalah musim untuk memanen. Dunia adalah negeri untuk beramal dan akhirat adalah negeri untuk memetik hasilnya. Barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak beramal baik, maka surga menjadi tempat baginya di akhirat kelak. Begitu juga sebaliknya, barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak beramal jelek, maka tidak ada pembalasan melainkan seimbang dengan apa yang telah ia perbuat.
Seorang muslim yang memahami hakikat ini akan sadar, bahwasanya semua aktifitas yang ia lakukan adalah sebuah ujian. Apapun yang menimpanya, entah suatu kebaikan atau keburukan, kelebihan atau kekurangan, keberhasilan atau kegagalan, maka semua itu hanya ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah SWT ingin melihat, apakah hamba_Nya tersebut berhasil dalam menjalani ujian ini atau gagal didalamnya. Dalam Al Qur’an Allah SWT telah berfirman:
Artinya : “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)
Untuk memperoleh keberhasilan dalam menghadapi ujian tersebut, seorang muslim harus menyadari betul, bahwa ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba_Nya yang beriman jauh berbeda dengan ujian yang ditimpakan kepada orang-orang kafir. Orang mukmin akan mendapatkan ujian yang jauh lebih berat, musuh yang dihadapi sangat banyak, cobaan dan rintangan yang harus dihadapi sangat variatif dan berlapis. Jika orang kafir hanya mempunyai satu musuh, yaitu orang yang beriman, maka orang mukmin memiliki musuh yang lebih dari satu. Setidaknya seorang mukmin mempunyai 5 musuh dalam hidupnya. Musuh-musuh tersebut adalah:
  1. Setan yang selalu menjerumuskannya
  2. Hawa nafsu yang selalu menggodanya
  3. Orang-orang kafir yang selalu memeranginya
  4. Orang-orang munafik yang senantiasa mengintainya
  5. Orang-orang Islam lain yang hasud/dengki kepadanya
Adapun orang kafir, maka semua musuh orang mukmin di atas bisa menjadi temannya. Mereka menjadikan setan sebagai pemimpin, hawa nafsu sebagai Tuhan, orang kafir lainnya sebagai sekutu, dan orang munafik sebagai teman dekatnya. Dengan demikian, seorang mukmin harus menyadari ketika memilih keimanan sebagai jalan hidup, maka konsekuensinya adalah cobaan dan rintangan yang berat sudah pasti ada di sepanjang hidupnya. Pada umumnya seorang mukmin tentu sudah mengetahui, kalau tidak ada kata malas untuk menjadi orang kaya, tidak ada rasa putus asa untuk menjadi orang pandai, apalagi untuk menjadi orang mulia di sisi Allah SWT, tentu tidak ada jalan yang mudah dan mulus. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka semakin tinggi dan berat pula ujian yang dipikulnya. Dan jika Allah SWT menghendaki kebaikan kepada suatu kaum, maka Allah SWT akan menguji mereka. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Salah satu dari sekian bentuk ujian yang harus dihadapi oleh setiap mukmin adalah banyaknya fitnah kehidupan di akhir jaman. Rasulullah sendiri mengkhabarkan bahwa nasib orang-orang beriman di akhir jaman nanti bagai para penggenggam bara. Jika bara tersebut itu dilepas, maka ia akan padam, namun jika tetap digenggam, maka tangnnya akan terbakar.
Ini merupakan sebuah gambaran dan peringatan penting. Banyak manusia yang tidak mampu menahan ujian dan cobaan sehingga mengakhibatkan mereka murtad, dan yang demikian merupakan tanda dekatnya akhir jaman. Untuk sekala lokal, barangkali yang paling nyata adalah fenomena kesulitan hidup, kemiskinan, kesengsaraan yang membuat seseorang dengan mudah menukar agamanya. Manusia yang tidak memiliki kualitas iman dan kesabaran yang tinggi, sangat mungkin merubah imannya dalam bilangan hari. Allah berfirman dalam Al Qur’an:
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)”. (QS. Al-Baqoroh: 155-156)
Selain menguji dengan permasalahan di atas, Allah SWT juga menguji manusia dengan cara yang lain, yakni dengan menjadikan dunia tampak menggiurkan. Menjadikan kekusaan bagaikan candu, wanita hanya sebagai pemuas nafsu, bergelimang harta, dan serba kecukupan. Dengan demikian, seseorang akan semakin buta dan tuli atas anugrah yang Allah SWT berikan. Mereka tidak sadar kalau semua itu hanya ujian belaka.
Beruntunglah bagi umat manusia yang senantiasa sabar, mereka pasti mampu melawati kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan ini. Mereka akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT menjadi makhluk yang mulia di sisi_Nya. Sebaliknya, celakalah bagi umat manusia yang gagal dalam menjalankan ujian tersebut. Mereka akan menjadi makhluk yang hina dan jauh dari Allah SWT. Akan tetapi perlu diperhatikan, keberhasilan seseorang dalam menghadapi ujian tidak lain hanyalah berkat pertolongan dari Allah SWT. Ujian dan cobaan yang berat tersebut akan terasa lebih ringan ketika seseorang menjadikan Allah SWT sebagai sandaran dalam hidupnya.
Akhir dari tulisan ini, penulis mengajak kepada para seluruh pembaca, untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT serta memohon pertolongan agar diberi kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi ujian dan fitnah kehidupan ini. Wallahu a’lam bish shawab.

Allah mencintaimu


karena engkau adalah laki-laki yang baik, terimakasih atas pelajaran hidup yang begitu berarti untuk masa depanku


Allah Mencintaimu
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih Allah sudah menghitung airmatamu
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja Allah sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon Allah selalu berada disampingmu
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi Allah punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan Allah dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan Allah sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur Allah telah memberkatimu...
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban... Allah telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa di mana pun kau atau kemanapun kau menghadap...

Tuhan Tahu, kita mampu


Lagu ini, adalah salah satu pelipur lara setiap masalah yang ku hadapi setiap hari
pemberi ku penyemangat dalam keterpurukan, dan membuatku bangkit menjadi lebih baik

Tuhan tahu, kita mampu (lagu)
Ali Sastra ft The Jenggots
Saat kau terpuruk dan terjatuh
Pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu
Saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku
Dan kita bagi bebanmu itu
Karena Tuhan tahu, kita mampu
Pernahkah dirimu merasa gelisah
Begitu hebatnya beban yang harus engkau bawa
Kau rasa susah
Semangat patah
Lalu kau pasrah
Hentikan langkah
Hingga akhirnya kau mengalah
Disaat itu kau harus tahu
Bahwa Tuhan sebenarnya memberi ujian padamu
Ujian untuk mengukur kadar keimananmu
Ujian untuk mengangkat meninggikan levelmu
Karena tak ada ujian yang tak bisa dilalui
Karena Tuhan telah mengukur diri ini
Lebih baik hadapi segala beban diri
Hadapi dengan ikhlas di hati
Engkau tak sendirian, menghadapi cobaan
Saudara seiman pasti kan ulurkan tangan
Kita hadapi semua dengan hati terbuka
Yakin ini hanya ujian semata
Saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku
Dan kita lawan terpuruk itu
Karena Tuhan tahu, kita mampu, kita mampu
Bertubi-tubi cobaanpun silih berganti
Seakan-akan tak habis-habis dan tak berhenti
Kita rasakan semakin lemah setiap hari
Bahkan muncul keinginan tuk coba bunuh diri
Tapi sejenak, cermatilah kehidupan ini
Betapa luasnya karunia dari Illahi
Meski kadang di tengah, kadang di atas, kadang di bawah, kadang di sisi, kadang tak dimengerti
Sadarlah kawan, di sepanjang perjalanan,
Sungguh hidup ini terus memberi pelajaran
Karena bagaimanapun selalu ada Tuhan, yang memberikan kekuatan
Satu persatu, seiring berjalannya waktu
Kita akan tahu sebenarnya yang Tuhan mau
Tuhan ingin kita jadi manusiayang tangguh
Tuhan ingin agar kita tak mudah tuk mengeluh
Aku di sini sedia menemani
Siap bantu jika beban itu mau kau bagi
Jangan pikirkan pamrih
Hilangkan semua perih
Jangan lagi terpuruk dan tenggelam dalam sedih
Bangkit dan kita semangat lagi
Genggam erat pundakku
Cengkram erat bahuku
Biar segera terbagi semua beban itu
Bersama kita maju dan melangkah tanpa ragu
Hapus semua pilu, agar kita terus melaju
Tuhan tak pernah tidur
Apa lagi mendengkur
Semua ini jelas-jelas telah Tuhan ukur
Mungkin dengan begini kita kan tahu bersyukur
Mungkin dengan ini kita takkan pernah takabbur
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Ebiet G. Ade pernah melantunkan syair ini
Ayo bangkit berdiri, kalau perlu kita lari
Tetap semangat tuk menghadapi semua ini

Untuk Terakhir kalinya


Belum sempat ku ucapkan selamat tinggal
Belum sempat ku ucapkan terimakasih
Kepadamu,
Dari semua yang telah berlalu
Dari semua kegilaanku
Aku belajar banyak hal
Meskipun berakhir sesal
Membuatku bersyukur akan banyak hal
Aku belajar, bagaimana cara mencintai seseorang
Dari dirimu, dari kisah dulu
Bahwa cinta tak selayaknya dipaksakan,
Bahwa cinta tidak untuk disalahgunakan,
Bahwa cinta hakikatnya adalah melepaskan,
Melepaskan untuk orang yang lebih pantas membuatmu tersenyum kembali, dengan ikhlas tanpa harus ada kebencian
Bahwa cinta yang Allah anugrahkan kepada hambanya tidaklah abadi, yang abadi adalah cinta Allah terhadap kita
Bahwa setiap yang tidak mungkin, akan sangat mungkin terjadi jika Allah telah menghendaki
Allah telah menganugrahkan cinta kepadamu yang semoga lebih baik dari pada cintaku kepadamu sebelumnya
Dan aku turut berbahagia, aku mendoakanmu agar engkau menjadi laki-laki yang dewasa dan bertanggung jawab untuk bisa membahagiakan cintamu
Setelah badai ini reda,
Allah telah menyadarkanku tentang tujuan hidupku sesungguhnya,
Melalui kisah kita dulu, melaui perjalanan yang telah kulalui bersamamu
Melalui semua kisah ini, yang cukup menjadi rahasia  dan ku berdoa agar takkan terulang lagi
Dari semua ini,
Aku belajar banyak hal
Bagaimana menjadi seorang yang sabar,
Bagaimana menjadi seorang yang tegar,
Bagaimana menjadi seorang yang dewasa,
Bagaimana menjadi seorang yang lebih baik,
Bagaimana menjadi seorang yang ikhlas,
Bagaimana menjadi seorang yang sederhana,
Bagaimana cara mencintai Allah yang sesungguhnya,
Bagaimana menjadi seorang yang ingin mengabdi kepada Allah,
Bagaimana mencintai Alquran,
Bagaimana menegakkan kewajiban dan kesunnahan,
Bagaimana melawan kema’siatan,
Bagiamana menghargai orang lain,
Bagiamana menerima bahwa apa yang kita inginkan, tidak selalu kita dapatkan
Bagaimana menyerahkan segala sesuatu yang sudah menjadi kehendak-Nya
Bagaimana mensyukuri apa yang kita miliki
Bagiamana menjaga diri
Bagaimana meniti masa depan abadi
Bagaimana menjadi kuat ketika dihina dan dicaci
Bagaimana menjaga hati
Bagaimana menjaga silaturrahmi
Bagaimana menyadarkan diri untuk memohon ampunan-Nya dengan taubatan nasuha
Untuk terakhir kalinya, sampai jumpa dan banyak terimakasih
Untukmu, bagian pelajaran hidupku

Teruntuk sahabatku, Aisyatul Maulidah



Engkau adalah sesosok wanita yang hebat di kehidupanmu yang berliku,
Aku selalu melihat ketegaran hatimu di balik semua gelak tawamu
Aku selalu melihat kedewasaanmu dalam segala masalah yang belum tentu wanita seusiamu bisa menghadapinya seperti dirimu
Aku adalah salah seorang yang beruntung bisa mengenalmu, mengambil pelajaran sepanjang perjalanan hidupmu
Keluarga, persahabatan, canda tawa nyata dan semu, cinta, pilihan hidup, ekonomi, dan masih banyak hal lagi
Aku harap engkau masih mau untuk selalu menjadi sahabatku di dunia maupun di surga-Nya
Aku ingin bisa merasakan lukamu, layaknya engkau bisa merasakan lukaku
Aku ingin bisa merasakan bahagiamu, layaknya engkau bisa merasakan bahagiaku
Dalam kesendirian maupun kebersamaan, bersama keluargamu, orang yang kelak bersamamu, anak-anakmu yang begitu beruntung bisa menjadi bagian dari hidupmu
Sahabatku,,,
Dimanapun kita, jarak waktu, atau apapun yang memisahkan kita
Aku selalu mendoakanmu agar engkau selalu bahagia, bersama segala badai yang pasti akan selalu menerpa jalanmu, yang semakin menumbuhkan kedewasaan dan kecantikan hatimu
Maafkan aku yang tak bisa menjadi sahabat sepertimu, sebaik dan sepengertian dirimu, yang selalu ada saat kau butuh
Semoga Allah mempertemukan kita lagi
Dengan pertemuan yang Allah rencanakan untuk kita
Rencana Allah yang begitu indah, yang tak mampu kita bayangkan keindahannya

Aku menyayangimu, Aisyah sahabatku

Teruntuk Abah-Ibukku


Aku mencintaimu wahai penyemai akhlak yang mulia
Aku menyayangimu wahai pelantun ramah, dalam segala petuah bersahaja
Senyum kalian, bahagia kalian, takkan kubiarkan pudar
Di sisa hidup kalian, hanya berharap anak-anakmu bahagia
Bahagia dalam dunia maupun akhirat-Nya
Aku anakmu,
Pernah terlena dengan dunia yang membuatku hina dina
Ini bukan salah kalian, ini salah ku
Allah, jangan hukum mereka karena dosaku, jangan hukum mereka
Aku yang berbuat dosa, maka izinkan aku yang menanggung akibatnya
Izinkan aku untuk memperbaiki diriku
Aku anakmu,
Memohon ampunanmu
Aku anakmu,
Memohon bersimpuh atas jalan yang telah ku pilih
Sebagai tanda taubatku,
Terimakasih, atas restu ini, atas doa ini
Terimakasih atas segala sisi, yang telah engkau bagi
Aku anakmu,
Ingin membahagiakanmu,
Layaknya kalian yang selalu ingin membahagiakan anak-anakmu

Allah, Engkaulah Sang Maha Cinta



Ku pasrahkan takdir, yang hanya ku ikhtiyarkan pada-Mu
Mati, Rezeki, Jodoh, nasib
Do’a yang bisa kulantunkan untuk kebaikan dunia dan akhiratku
Ya Ghofuur,
Aku hamba-Mu yang tiada terkira dosanya, mohon Engkau ijabahi taubatku
Aku ingin mencintai-Mu seperti cintanya para kekasih-Mu
Tapi ku sadari, derajatku tak sebanding dengan para kekasih-Mu
Aku ingin terus melantunkan asma-asma indah-Mu dalam lisan dan qalbuku
Aku ingin terus mengingat-Mu, disaat lapang maupun sempitku
Semua ikhtiyar, kuserahkan pada-Mu
Engkaulah yang menilai, engkaulah yang Maha Adil
Sucikan niatku, wahai Dzat yang Maha Suci
Jaga hatiku dari cinta yang tak hakiki, wahai Sang Maha Cinta
Mengingat-Mu, mencintai-Mu, melantunkan kalam sempurna-Mu
Aku tak ingin menjadi manusia yang cinta dunia
Yang hanya akan berakhir nestapa
Aku ingin menjadi hamba-Mu yang cinta dengan apa yang Engkau cintai
Cobaan, ujian, akan senantiasa datang untuk mengujiku
Menguji kadar keimanan hamba-Mu, karena Engkau mencintai hamba-Mu
Agar hamba-Mu menjadi manusia yang sabar dan tangguh
Hanya dengan mengingat-Mu, dan banyak-banyak beristighfar kepada-Mu
Hamba mohon kesabaran, dalam senang maupun susah
Engkaulah Sang Maha Cinta ya Rahmaan

Kebesaran Cinta-Mu tiada tertandingi, Kesempurnaan-Mu tiada yang menyaingi, Kehendak-Mu tiada yang bisa menghalangi

Jumat, 08 Agustus 2014

Terimakasih ya Allah


Terimakasih ya Allah
Engkaulah Yang Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Mu
Mungkin dg cara ini, Engkau menyadarkan hamba untuk menjadi hamba-Mu yg lebih baik
Melalui kisah cinta yg pahit
Menjadikan hamba agar mnjdi wanita yg lebih dewasa, sabar, ikhlas menerima takdir-Mu sepahit apapun itu
Agar hamba tak lagi mnjadi hamba-Mu yg selalu brbuat kema'siatan
Hamba memang mencintainya, tp selama ini hamba mencintainya dg cara yg salah, hamba memohon ampunan-Mu ya ghofuur
Hamba takkan lagi mengejarnya, cukup dia bahagia bersama orang lain, hamba sudah cukup
Hamba tak ingin seperti diri hamba yg dulu
Hamba ingin berserah diri sepenuhnya untuk-Mu, hamba hanya mengharap cinta-Mu, hidayah-Mu
Mohon jaga hati hamba ya Allah,
Hamba ingin abah ibuk bahagia
Bantu hamba memperbaiki diri hamba, memperindah akhlak hamba, membersihkan hati hamba dari sgla penyakit
Hamba ingin memperdalam ilmu agama, mempelajari ilmu al qur'an, kalam-Mu yg begitu sempurna
Engkaulah yg Maha Sempurna, sempurnakanlah akhlak hamba, sempurnakanlah iman hamba, sempurnakanlah agama hamba, sempurnakanlah segala kebaikan dalam diri hamba
Ya Rabbi, Hamba selalu rindu akan surga firdaus-Mu
Namun mengingat dosa Hamba yg tak terkira banyaknya, jiwa hamba bergetar, merinding akan siksa pedih-Mu
Ya Allah hamba memohon ampun, hamba mohon, terimalah taubat hamba dengan taubat yang sesungguhnya
Pilihkanlah hamba jodoh yang baik untuk dunia dan akhirat hamba
Yg dpt membimbing hamba untuk selalu berada di Jalan-Mu

Kamis, 07 Agustus 2014

Mohon Ijabahi doaku Ya Allah


Ya Allah...
Tuntunlah hamba untuk selalu di Jalan-Mu
Jadikanlah hamba termasuk orang-orang yg beruntung di dunia maupun akhirat
Agar hamba bisa membahagiakan kedua orang tua hamba
Sukseskanlah hamba
Istiqomahkan hamba dalam beribadah kepada-Mu
Jadikanlah hamba termasuk orang-orang yg selalu berbuat kebajikan
Yg termasuk orang-orang yg memiliki hati yg lapang dan terhindar dari penyakit hati
Hamba ingin senantiasa mengingat-Mu,memohon akan ampunan-Mu atas dosa2 yg hamba lakukan
Hamba takut akan adzab-Mu ya Allah
Hamba tak ingin terjerumus lagi dalam kemaksiatan yg hina dina
Hamba ingin bertaubat, mengharap Engkau menerima taubat hamba
Ingatkanlah hamba ya Allah, jika hamba jauh dari-Mu
Hamba ingin menjadi anak yg berbakti, yg kelak dapat menjadi penolong orang tua hamba, bukan malah menyeret mereka ke neraka karena dosa yg telah hamba lakukan
Mudahkanlah urusan hamba dalam meraih cita-cita untuk membahagiakan mereka
Jauhkanlah hamba dari rasa cinta dunia, yg menipu dan menimbulkan sesal
Jadikanlah hamba termasuk orang yg berserah diri, menerima dg sabar dan ikhlas akan pahit manis takdir-Mu
Hamba ingin menjadi wanita sholihah, berakhlak mulia, tak banyak tingkah, berwawasan luas, taat pada agama, berhati lembut dan penyayang, tidak sombong, tak pemalas, haus akan ilmu, suka beramal, dan meneladani segala perilaku nabi Muhammad
Hamba mengharap Engkau ijabahi segala doa hamba ya Allah


#hamba-Mu yang banyak dosa :'(

 

Mengharap Ampunan-Mu Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Gossip Celebrity Flower Image by Dapino