KONSEP DASAR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran
Disusun oleh
kelompok 1:
Kelas 3 A
1.
Hanik
Hamdiyah (D07213014)
2.
Izzah
Riyatna Khamidiyah (D07214006)
3.
Rohmah
Aprilia (D07214016)
4.
Ahmad
Daimil Ichsan (D07214027)
Dosen pengampu:
Drs. Nadlir,
M.Pd.I
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, pada saat ini, sampai dengan kesempatan ini tiada
kata yang pantas terucap, tiada kalimat yang patut terungkap, selain untaian
persembahan syukur Puja Allah SWT, Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan begitu banyak limpahan rahmat, anugerah
dan karunia-Nya yang begitu luar biasa kepada kita sehungga kami masih bisa
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita senandungkan dengan syahdunya
kepada sang pembawa risalah indah ini, Rasulullah SAW. Serta kita selaku
umatnya yang InsyaAllah setia hingga akhir zaman. Amin.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Konsep Dasar Perencanaan
Pembelajaran”. Kami sadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan,
baik dari isi maupun dalam hal penyampaiannya. Untuk itu kami memohon maaf dan
maklum serta selalu mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca yang budiman serta dosen pembimbing yang bijak.
Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi rekan-rekan semua dan semoga dapat
menambah khazanah keilmuan kita. Amin.
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II KONSEP DASAR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN...................... 2
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran......................................................... 2
B. Urgensi Perencanaan Pembelajaran............................................................. 3
C. Posisi Perencanaan Pembelajaran dalam
Ilmu Pendidikan Praktis.............. 4
D. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran................................................. 6
E. Hubungan Perencanaan Pembelajaran dengan
Ilmu Pendidikan Praktis
Lainnya........................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 7
A. Simpulan...................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dalam menjalankan keprofesionalannya, guru dituntut
memiliki kompetensi secara komprehensif untuk mewujudkan tujuan pendidikan
dengan mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan
pendidikan dan terlaksananya kurikulum pada satuan pendidikan ditempuh melalui
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses
pembelajaran perlu direncanakan agar diharapkan proses pembelajaran dapat
terlaksana secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pembelajaran?
2. Bagaimana urgensi perencanaan pembelajaran?
3. Bagaimana posisi perencanaan pembelajaran
dalam ilmu pendidikan praktis?
4. Apa saja ruang lingkup perencanaan
pembelajaran?
5. Bagaimana hubungan perencanaan
pembelajaran dengan ilmu pendidikan praktis?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui urgensi perencanaan pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui posisi perencanaan pembelajaran
dalam ilmu pendidikan praktis.
4.
Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan
pembelajaran.
5.
|
Untuk
mengetahui hubungan perencanaan pembelajaran dengan ilmu pendidikan praktis.
BAB II
KONSEP
DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A.Pengertian
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan atas
sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran-sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan
di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehandaki, serta
pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan[1].
Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar[2].
Perencanaan pembelajaran adalah suatu dokumen rasional yang disusun
berdasarkan hasil analisis sistematis tentang perkembangan peserta didik dengan
tujuan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan
kebutuhan siswa-siswi dan masyarakat.
Perencanaan pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan memilih dan menetapkan standar
kompetensi (SK), memilih dan menetapkan kompetensi dasar (KD), mengembangkan
indikator, memilih dan mengembangkan bahan ajar, memilih dan mengembangkan
strategi pembelajaran, memilih dan mengembangkan media/sumber belajar, dan mengembangkan instrumen penilaian[3].
Konsep
perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
yaitu:
1.
Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu
perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan
tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan
problem-problem pengajaran.
2.
|
Perencanaan
pembelajaran sebagai suatu sistem adalah subuah susunan dari sumber-sumber dan
prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan
mengacu pada sistem perencanaan itu.
3.
Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah
cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhentikan hasil-hasil penelitian
dan teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi
tersebut.
4.
Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science)
adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi,
evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap
unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan
segala tingkatan kompleksitasnya.
5.
Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah
mengembangkan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas
dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhan dari proses
belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan
aktifitas-aktifitas sistematik.
6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide
pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke
waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara
cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan
secara sistematik.[4]
B.
Urgensi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
memiliki peran sangat penting karena merupakan langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung yang menjadi pedoman guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pengajar dan pendidik sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didiknya.
Adapun urgensi perencanaan pembelajaran diantaranya[5]:
1. Menunjukkan arah tujuan kegiatan. Perencanaan pembelajaran sebagai
penunjuk arah tentang hal-hal apa yang harus dikuasai siswa setelah selasai
mengikuti pelajaran. Sesuai dengan tujuan atau indikator yang harus dicapai
siswa sudah tergambar secara jelas.
2. Memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pembelajaran.Hasil
rancangan yang telah dibuat oleh guru, guru bisa menerka langkah-langkah apa
saja yang akan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, apakah
perencanaannya akan efien datu tidak.
3. Menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran.Guru
bisa menentukan cara, strategi, model, media apa saja yang cocok untuk materi
yang akan diajarkannya kepada siswa-siswinya untuk mencapai tujuan pebelajaran.
4. Menentukan skala prioritas. Dalam rumusan indikator terdapat
penialian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru ketika
menilai suatu mata pelajaran, bisa memprioritaskan salah satu ranah tersebut.
5. Menentukan standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi
kinerja, sasaran, dan kegiatan usahannya. Hasil dari penentuan ini, adalah
deskripsi kekurangan yang ada, konsekuensi-konsekuensinya,dan rekomendasi untuk
perbaikan.
Perencanaan pembelajaran
memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai
pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran
juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur
tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap
unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya
suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar
terjadi keseimbangan kerja.
C.Posisi
Perencanaan Pembelajaran dalam Ilmu Pendidikan Praktis
Ilmu pendidikan (paedagogiek) menurut Prof. Dr. N. Driyarkara
adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik
dan dididik). Pemikiran ilmiah bersifat kritis, metodis, dan sistematis.
Ilmu pendidikan praktis tertuju pada cara-cara bertindak (mendidik),
bergerak dalam situasi pendidikan tertuju pada pelaksanaan realisasi cita-cita
yang telah tersusun dalam ilmu pendidikan teoritis. Teori mendahului praktek.
Mata kuliah-mata kuliah Kurikulum Kependidikan digolongkan ke dalam 4
komponen:
a. Komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU);
b. Komponen Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK);
c. Komponen Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS);
dan
d. Komponen Mata Kuliah Proses Belajar
Mengajar (MKPBM).
Komponen MKDK dan MKPBM merupakan rumpun mata kuliah yang langsung
berkaitan dengan teori dan praktek pendidikan (di sekolah).
Pemahaman dalam hal pokok pendidikan mendorong calon pendidik membentuk
keyakinan dan sikap dasae, bahwa tindakan pendidikan harus dilakukan dengan
penuh kesadaran, berencana, teratur, sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara rasional dan moral. keyakinan dan sikap ini akan membantu dalam
mempelajari komponen MKPBM seperti perencanaan pembelajaran, Bimbingan
Konseling (BK), pengelolaan kelas, penilaian hasil belajar, Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL), dan lainnya. Dapat dilihat pada diagram berikut:
MKDK
|
MKPBM
|
|
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan
|
Perencanaan pembelajaran,
Bimbingan Konseling (BK),
pengelolaan kelas,
penilaian hasil belajar,
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan
lainnya.
|
Ditinjau dari bagan di atas, perencanaan pembelajaran masuk pada Komponen
Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM), yang merupakan bagian dari ilmu
praktis, yang membahas cara-cara melakukan praktek pendidikan di sekolah
mengenai bidang pengajaran, administrasi, dan bimbingan konseling[7].
Perencanaan pembelajaran sejajar dengan ilmu pendidikan praktis lainnya
seperti, Bimbingan Konseling (BK), pengelolaan kelas, penilaian hasil belajar,
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan lainnya
D.Ruang
Lingkup Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan penting dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran harus dirancang secara sistematis yang
mencakup beberapa hal diantaranya:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Merumuskan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari.
3. Merumuskan pendekatan, strategi, dan model-model pembelajaran dalam
mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran, yang mencakup kegiatan
awal, dan kegiatan inti.
5. Merumuskan sumber belajar atau media pembelajaran yang akan
digunakan.
6. Merumuskan evaluasi pembelajaran, berupa penilaian yang berisi
teknik, bentuk, instrumen soal, kunci jawaban, dan penskoran.
E.
Hubungan Perencanaan Pembelajaran dengan Ilmu Pendidikan Praktis
Lainnya
Hubungan perencanaan pembelajaran dengan
ilmu pendidikan praktis lainnya adalah, perencanaan pembelajaran merupakan
bagian dari ilmu pendidikan praktis, sehingga saling memiliki keterkaitan yang
tidak dapat dipisahkan. Ilmu pendidikan praktis membahas cara-cara melakukan
praktek pendidikan di sekolah mengenai bidang pengajaran. Dengan adanya rencana
pembelajaran, cara-cara melakukan praktek pendidikan di sekolah dapat dirancang
terlebih dahulu agar dapat,
1.
Menghindari duplikasi dalam
memberikan materi pelajaran.
2.
Mengupayakan konsistensi
kompetensi yang ingin dicapai dalam mengajarkan suatu mata pelajaran.
3.
Meningkat kankualitas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, irama dan kecepatan belajar peserta didik.
4.
Membantu mempermudah
proses pelaksanaan akreditasi.
5.
Memperbaiki sistem
evaluasi dan laporan hasil belajar peserta didik.
6.
Memperjelas komunikasi
dengan peserta didik dalam kaitan dengan tugas-tugas, kegiatan, atau pengalaman
belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan.
7. Meningkatkan
akuntabilitias publik. Kompetensi yang telah disusun, divalidasi dan dikomunikasikan
kepada publik dapat dipergunakan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan pembelajaran
kepada publik.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Perencanaan pembelajaran adalah proses
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan
memilih dan menetapkan standar kompetensi (SK), memilih dan menetapkan
kompetensi dasar (KD), mengembangkan indikator, memilih dan mengembangkan bahan
ajar, memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran, memilih dan
mengembangkan media/sumber belajar, dan
mengembangkan instrumen penilaian
2. Urgensi perencanaan pembelajaran diantaranya: (a) Menunjukkan arah
kegiatan, (b) Memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pembelajaran, (c)
Menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran, (d) Menentukan
skala prioritas, (e) Menentukan standar untuk mengadakan pengawasan atau
evaluasi kinerja, sasaran, dan kegiatan usahannya.
3. Posisi perencanaan pembelajaran masuk pada Komponen Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM), yang
merupakan bagian dari ilmu praktis, yang membahas cara-cara melakukan praktek
pendidikan di sekolah mengenai bidang pengajaran, administrasi, dan bimbingan
konseling.
4. Ruang lingkup perencanaan pembelajaran
meliputi: (a) Merumuskan tujuan pembelajaran, (b)
Merumuskan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari, (c) Merumuskan
pendekatan, strategi, dan model-model pembelajaran dalam mencapai kompetensi
dasar dan indikator, (d) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran, yang mencakup
kegiatan awal, dan kegiatan inti, (e) Merumuskan sumber belajar atau media
pembelajaran yang akan digunakan, (f) Merumuskan evaluasi pembelajaran, berupa
penilaian yang berisi teknik, bentuk, instrumen soal, kunci jawaban, dan
penskoran.
5. Hubungan perencanaan
pembelajaran dengan ilmu pendidikan praktis lainnya adalah Perencanaan pembelajaran merupakan bagian dari ilmu pendidikan
praktis, yang membahas cara-cara melakukan praktek pendidikan di sekolah
mengenai bidang pengajaran, dan perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal
sebelum melakukan praktek pendidikan agar berjalan sesuai tujuan pembelajaran.
|
B.
Saran
1. Setelah mempelajari konsep dasar materi
ini, mahasiswa banyak-banyak membaca buku tentang hal-hal yang berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran. Karena di dalam makalah ini hanya sebatas membahas
tentang konsep dasarnya saja.
2. ada baiknya mahasiswa memiliki pemahaman
awal tentang pengertian perencanaan, pengertian pembelajaran, urgensinya,
posisinya dengan ilmu pendidikan praktis, ruang lingkup, dan hubungannya dengan
ilmu pendidikan praktis, agar dalam memahami dapat memahami apa saja kekurangan
didalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng
Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah. 2010.
Perencanaan Pembelajaran. Malang. UIN-Maliki Press.
Nurochim.
2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Sugiyar
dkk. 2009. Perencanaan Pembelajaran, Surabaya. Amanah Pustaka.
Wens
Tanlain dkk. 1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. Gramedia.
Abdul
Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung. Remaja Rosda Karya.
|
[1]
Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran,
( Malang: UIN-Maliki Press, 2010),
halaman 2.
[2]
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2013), halaman 17-18.
[3] Sugiyar dkk, Perencanaan
Pembelajaran, (Surabaya: Amanah
Pustaka, 2009), halaman 7.
[4]
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), halaman
16-17.
[6] Abdul, Perencanaan, halaman. 22.
[7] Wens
Tanlain dkk, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1996),
halaman 8.
0 komentar:
Posting Komentar